Artikel Aku Yang Di Muat Di Koran : Guru Ditengah Pusara Google Dan Youtube


Artikel saya yang dimuat di Jateng Pos, 19 Mei 2018


Perkembangan teknologi ketika ini, terutama teknologi isu dan komunikasi, pertumbuhanya semakin pesat. Sangat jauh berbeda dengan zaman penulis yang lahir tahun 1980 an, dimana kala itu, sarana komunikasi sangat jarang ditemukan, Jangankah warnet dan internet, bahkan wartel sebagai satu-satunya sarana telekomunikasi, sangat jarang ditemui, bahkan di tingkat Kecamatan sekalipun.
Namun kini, berkat kemajuan teknologi,  baik Informasi maupun Komunikasi, hampir semua orang terhubung dengan Internet. Menurut hasil survey yang dilakukan oleh Asosiasi  Penyelenggara Internet Indoneisa (APJII) Jumlah Pengguna Internet Tahun 2017 mencapai 262 juta orang. Berkembangnya pengguna Internet di Indonesia ini sangat mempengaruhi cara mencar ilmu siswa di sekolah, dibandingkan dengan siswa jaman dahulu, inilah tantangan kita sebagi guru di zaman melek internet kini ini.
Sebelum perkembangan internet menyerupai kini ini, seorang guru dalam memberikan materi, hampir dipastikan menjadi satu-satunya sumber mencar ilmu bagi siswa disamping buku-buku yang tersedia di perpustakaan sekolah, alasannya ialah keterbatasan isu dan acuan yang sanggup diakses oleh siswa disekolah. Bahkan untuk mencar ilmu menjelang ujian nasional, penulis ketika masih dibangku sekolah harus rela menanyakan ke abang kelas, alumni untuk meminta soal-soal ujian tahun lalu, meminjam buku buku pelajaran dari abang kelas dan alumni itu sudah biasa dilakukan, hal ini sangat jarang sekali dilakukan oleh siswa zaman sekarang.
Di kurun kemajuan teknologi dan informasi, dan murahnya jalan masuk internet, seorang siswa cukup membuka Android nya, atau sanggup juga membuka laptop, hubungkan dengan wifi / thetering internet, siswa jaman kini tinggal membuka search engine www.google.com yang sering kita sebut dengan “mbah Google”,  siswa sanggup begitu gampang mendapat bahan pembelajaran tertentu dengan mudah, mencari kumpulan soal-soal dan pembahasannya pun sanggup diperoleh dengan mudah, jikalau siswa membutuhkan tutorial siswa tinggal membuka Youtube, maka disajikan aneka macam macam tutorial disana, buku buku pelajaran pun sangat gampang didapatkan kerena aneka macam macam e-book banyak tersedia di internet. Sang guru pun sanggup dengan gampang membagikan bahan pembelajarannya kepada siswa melalui ebook hasil karya guru, media pembelajaran interaktif, dan latihan soal yang bisa di pelajari siswa dengan gadgednya.
Disinilah karenanya tugas seorang guru dalam pembelajaran di kelas tidak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar, jangan hingga ada anggapan bahwa untuk apa mencar ilmu di sekolah? kalau semua ilmu yang diajarkan oleh guru sanggup dipelajari secara berdikari oleh siswa dengan “mBah Google” dan Youtube, tanpa perlu guru dan tanpa sekolah. Bahkan fenomena ketika ini klarifikasi di Internet wacana bahan pembelajaran disampaikan dengan lebih jelas, detail dan interaktif, sanggup dipelajari di rumah, cukup modal jaringan internet.
Seorang guru harapannya bisa mengupgrade pengetahuannya, jangan hingga ilmu yang dimiliki guru hanya itu-itu saja, yang sangat jauh ketinggalan dengan perkembangan isu yang terus berkembang dengan pesat dan cepat. Selain Menyampaikan bahan pembelajaran, seorang guru juga berperan mendampingi siswa dalam belajar, berdiskusi dengan siswa, dan siswa pun diberikan kesempatan memberikan pendapatnya kepada guru, dalam pembelajaran di sekolah guru harus bisa memperlihatkan pembelajaran wacana disiplin, etika, tatakrama dan tata tertib sebagai pendidikan aksara untuk siswa, yang jauh lebih penting daripada sekedar memberikaan pengetahuannya saja. 







Berlangganan update artikel terbaru via email:

1 Response to "Artikel Aku Yang Di Muat Di Koran : Guru Ditengah Pusara Google Dan Youtube"

  1. Waduh..ini kan artikel saya..😉😉 koq bisa di copas disini gan??

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel